بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

BERBAGI REJEKI MELALUI ROTI


Salah satu kisah yang terdapat dalam kitab Muwaththa’  karya Imam Malik adalah tentang Ummul Mukminim Aisyah ra. Dikisahkan ada orang miskin yang datang ke tempat Aisyah meminta sesuatu darinya.
Hari itu Aisyah tengah berpuasa dan tak punya apapun di rumahnya kecuali sepotong roti. Aisyah lantas memerintahkan pembantunya untuk memberi roti itu kepada si miskin. Pembantunya berkata, “Kalau kita berikan kepadanya, lalu nanti apa yang kita makan untuk berbuka?” Aisyah menjawab, ”Nanti sore kita akan menerima hadiah yang belum pernah kita terima sebelumnya.” Ternyata, sore itu benar-benar ada yang memberi hadiah kepada Aisyah berupa roti. Malah roti ini berisi daging kambing. Aisyah memanggil pembantunya seraya berkata, ”Makanlah. Roti ini lebih baik daripada yang kau berikan kepada orang yang meminta tadi.”
Di lain kisah, Abu Thalhah, sahabat Rasulullah, memiliki sebuah kebun yang bersebelahan dengan kebun orang lain di Madinah. Kebun kecil tetangganya ini dijaga dan dirawat oleh seorang budak hitam yang hanya digaji  dengan tiga  potong roti setiap hari.
Suatu kali, Abu Thalhah melihat seekor anjing kurus yang tampak kelaparan menghampiri si budak yang hendak makan. Melihat anjing itu, si budak memberikan sepotong roti yang hendak dimakannya. Lalu sepotongnya lagi, juga potongan terakhirnya. Abu Thalhahpun menghampiri si budak dan bertanya dengan apa ia makan hari ini, sementara semua rotinya telah ia berikan pada anjing itu.
“Aku bisa berpuasa hari ini. Allah akan menguatkanku,” jawab si budak. Mendengar penjelasannya Abu Thalhah minta ditunjukkan jalan ke rumah pemilik kebun itu.
Akhirnya Abu Thalhah, yang terkesan dengan kedermawanan si budak, ia memberi kebun itu dan langsung menghadiahkannya pada si budak hitam tersebut. Karena menyedekahkan 3 potong rotinya pada seekor anjing, diapun jadi pemilik sebidang kebun.
Intinya tetap sama, sedekah atau infaq yang diberikan nyatanya memang dibalas Allah dengan yang jauh lebih baik.
“Segeralah kamu bersedekah, karena bala bencana itu tidak dapat mendahului sedekah,” (HR. Al Baihaqi).

Comments